PartaiGolPut bukan golput

Perkenalkan, saya Ivan G Nugraha. Tulisan ini saya buat tanggal 1 Juni 2021 setelah saya membuka identitas saya sebagai orang dibalik akun media sosial PartaiGolPut dan blog (website) PartaiGolPut.com ini. Sebelumnya saya menggunakan identitas anonim #JuruKetik, sekarang saya mengganti julukan saya sebagai #JuruBicara. Sebagai #JuruBicara mau tidak mau saya harus berani tampil ke publik. Menyampaikan pemikiran dan gagasan saya terkait politik kemudian berjuang mewujudkannya.

PartaiGolPut hanya memiliki satu pengurus merangkap anggota yaitu saya sendiri. Jadi sebagai #JuruBicara PartaiGolPut saya mewakili diri saya sendiri.. heuheuheu..

Tulisan ini semacam disclaimer untuk mengantisipasi timbulnya salah persepsi. Saya yakin sebagaian besar pengunjung website ini punya dugaan yang benar bahwa website ini bukan media publikasi dari sebuah partai politik. Tapi saya merasa perlu menyampaikan penegasannya.

Bukan Partai Golput Tapi PartaiGolPut

PartaiGolPut (ditulis tanpa spasi) bukan nama partai politik. PartaiGolPut hanya nama platform media yang saya gunakan untuk menyampaikan pemikiran-pemikiran saya terkait politik. Sebagai warga negara saya mempunyai keresahan sekaligus gagasan yang berkaitan dengan politik. Kalau saya menyampaikannya menggunakan nama saya sendiri mungkin tidak akan diperhatikan banyak orang.

Bukan Untuk Mengajak Dan Mengkampanyekan Golput

Media sosial PartaiGolPut dan website PartaiGolPut.com tidak akan digunakan untuk mengajak dan mengkampanyekan GOLPUT dalam arti memilih untuk tidak memilih. Justru saya ingin mengajak banyak orang bersama-sama memperjuangkan orang-orang baik yang punya kompetensi dan berintegritas untuk menjadi pejabat publik, baik di eksekutif maupun legislatif.

Bukan Perwakilan Kaum GOLPUT

Yang peduli dengan perpolitikan Indonesia pasti tahu bahwa GOLPUT singkatan dari Golongan Putih merupakan salah satu entitas yang ada di perpolitikan Indonesia. Setiap perhelatan PEMILU, GOLPUT selalu menjadi bahan perbincangan. Tak jarang kaum GOLPUT dihujat karena dianggap tidak punya kepedulian. Padahal istilah GOLPUT muncul pertama kalinya sebagai bentuk perlawanan.

Saya pernah menggunakan hak pilih saya di Pemilu 1999. Setelah itu saya tidak pernah menggunakan hak pilih saya, baik di Pemilu maupun Pilkada. Jadi saya memang seorang GOLPUT. Tapi saya tidak mewakili kaum GOLPUT. Apa yang saya sampaikan sebagai #JuruBicara PartaiGolPut lewat media sosial dan blog (website) merupakan pendapat saya pribadi.

Bukan #Cebong, Bukan #Kampret, Bukan #Kadrun

Saya bukan bagian dari perseteruan politik yang terjadi saat ini. Saya tidak akan melibatkan diri dalam praktek politik yang membelah masyarakat. Saya tidak mau polarisasi yang terjadi di masyarakat semakin parah. Saya tidak punya kuasa untuk mendamaikan mereka yang terus bertengkar. Silahkan teruskan pertengkaran, saya memilih jadi bagian dari SINERGI Wujudkan Indonesia Raya.

Bukan Demi Bangsa Dan Negara

Kita semua tahu, sistem demokrasi yang berlaku di Indonesia saat ini adalah demokrasi yang mahal dan tidak menjunjung tinggi martabat. Para politisi yang ingin masuk dalam lingkaran kekuasaan, harus mengeluarkan modal besar. Juga harus tega mengorbankan martabatnya dengan menawar-nawarkan diri sambil membohongi dirinya mengatakan “Demi Bangsa Dan Negara”. Oleh karena itu sangat wajar kalau para politisi kita saat ini hanya memikirkan kepentingannya sendiri atau pihak yang memberinya modal.

Melalui blog ini saya ingin mengajak banyak pihak untuk memperjuangkan demokrasi yang ideal. Demokrasi yang tidak dikuasi oleh segelintir pemilik modal. Juga demokrasi yang menjunjung tinggi martabat manusia.

Bentuk perjuangannya selain membuat konten edukasi terkait politik, juga mencari dan meseleksi orang-orang yang bisa dipercaya dan punya kompetensi menjadi pejabat publik. Kita harus gotong royong mengumpulkan dana untuk membiayai perjuangan politik mereka. Supaya mereka benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat banyak.

Saya melakukan ini bukan Demi Bangsa Dan Negara. Semua saya lakukan untuk kepentingan saya sendiri. Saya ingin memiliki kebanggaan menjadi bagian dari sebuah bangsa yang menjunjungi tinggi martabat, bukan hanya sekedar dianggap hebat. Bagi yang memiliki keinginan yang sama dengan saya, mari kita bersama-sama mewujudkannya lewat gerakan politik gotong royong #SinergiRakyat.

Scroll to Top